Pemerintah DKI Jakarta berencana mencoret perokok dari daftar jaminan Pemeliharaan Keluarga Miskin. Menurut Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta,keluarga miskin lebih banyak menghabiskan pendapatannya untuk membeli rokok ketimbang kebutuhan sehari- hari.
Mereka lebih merokok ketimbang makan. Mereka menghabiskan lebih dari 20 persen penghasilannya untuk merokok, untuk makan hanya 19 persen. Jika mereka lebih memilih rokok yang jelas- jelas menyebabkan penyakit untuk apa di berikan jaminan kesehatan?? mubazir kan?? Lebih baik jaminan kesehatan di berikan kepada yang lebih layak.
Keluarga miskin juga lebih suka menghabiskan uangnya untuk merokok ketimbang pendidikan dan kesehatan. Data Komnas Pengendalian Tembakau mencatat, konsumsi rokok di keluarga miskin pada tahun 2006 setara 15 kali biaya pendidikan dan 9 kali biaya kesehatan. Konsumsi rokok keluarga miskin menyebabkan 32 ribu kematian balita pertahun di Indonesia.
Kini Dinkes DKI Jakarta sedang menggodok rencana mencabut jaminan kesehatan bagi perokok. Pencabutan itu berlaku untuk seluruh anggota keluarga, meski hanya ada satu orang perokok didalamnya. Untuk teknisnya Dinkes akan melakukan survei. Setelah mengetahui berita ini,,,masihkah anda meneruskan kegiatan rutin merokok anda???
sumber:gaya hidup sehat
Minggu, 07 Maret 2010
PEROKOK DI CORET DARI JAMKESDA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
mantafff,..... no smoking area,......... hanya monyet yg doyan rokok,.......... eh ya,........ kasihan pabrik rokok dan para karyawannya,.........
PROMO BONUS DEPOSIT AWAL 10%
Posting Komentar